Lestari Moerdijat: Penegakan aturan pariwisata Bali harus mengedepankan kearifan lokal | Dr. Borat

Denpasar: Pelanggaran oleh turis asing di Bali menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir. Diperlukan langkah-langkah yang konsisten dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan di bidang pariwisata, dengan tetap mengutamakan perlindungan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

“Beberapa kejanggalan turis asing di Bali sudah mulai menarik perhatian, sehingga harus segera menjadi perhatian semua pihak,” kata Wakil Ketua MPR Lestari Mordijat dengan tema “Memperbaiki Dilema”. diskusi daring. Perekonomian di Pulau Dewata dan Pengurangan Perilaku Negatif Turis Asing pada Forum Denpasar ke-12, Rabu, 5 April 2023.

Lestari mendorong agar berbagai persoalan yang melibatkan wisatawan mancanegara ke Bali harus disikapi dengan bijak, dengan tetap mengutamakan pelestarian nilai-nilai budaya lokal.

Menurut Rerie (sapaan akrabnya), dibutuhkan tata kelola yang adaptif dan efektif dalam mengimplementasikan kebijakan sektor pariwisata untuk mengatasi tren perilaku wisatawan yang tidak diinginkan di Pulau Dewata.

Rerie yang juga anggota DPRD II Jawa Tengah X DPR RI ini menilai, menjaga keaslian budaya lokal di Bali, destinasi wisata yang sudah terkenal hingga mancanegara, ibarat menjaga Indonesia.

Anggota DPR Partai NasDem berharap Bali sebagai tempat hidup dapat memamerkan nilai-nilai budaya yang tinggi berupa peninggalan masa lalu dan pandangan hidup masyarakat sehingga meningkatkan daya tarik wisatawan yang mengunjunginya. .

Ni Made Ayu Marthini, Wakil Menteri Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, mengungkapkan dengan dibukanya pembatasan kegiatan pasca pandemi, minat wisatawan mancanegara untuk berwisata ke Bali sangat tinggi.

Menurut Ni Made Ayu, banyak indikator industri pariwisata yang membaik. Dengan cara ini, tujuan masa depan juga meningkat. Khusus untuk Bali yang akan menyumbang 53% dari total kunjungan wisatawan Indonesia pada tahun 2022, imbuhnya.

Bali, kata Ni Made Ayu, adalah pikiran pertama Wisatawan dari seluruh dunia saat merencanakan perjalanan ke Indonesia. Karena itu, dia menegaskan pemerintah sedang melakukan diversifikasi destinasi pariwisata Tanah Air untuk mengantisipasi kejenuhan kapasitas pariwisata di Bali. Sebagian besar wisatawan ke Bali saat ini berasal dari Australia, India dan Singapura.

Menurutnya, beberapa pelanggaran yang dilakukan wisman di Bali merupakan dampak yang tak terhindarkan seiring hebohnya perjalanan warga dunia pascapandemi Covid-19.

Ni Made Ayu mengatakan untuk mengatasi beberapa pelanggaran yang dilakukan wisman di Bali, pemerintah berupaya melakukan langkah preventif dengan mengedukasi wisman secara lebih luas tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan wisman di Indonesia.

Selain itu, penyuluhan kepada para pelanggar aturan dan aparat penegak hukum juga terus dilakukan, tambahnya. Ni Made Ayu berharap industri pariwisata di Bali dapat berkembang menjadi pariwisata berkualitas, pariwisata bernilai tambah berbasis ekonomi kreatif.

Sugito, Kepala Kantor Imigrasi Tingkat I TPI Ngurah Rai, mengungkapkan bahwa pihak imigrasi telah bekerja keras untuk membantu wisatawan yang datang ke industri pariwisata Indonesia dengan lancar.

Berbagai upaya, seperti memperluas penerapan visa on arrival (VOA) secara bertahap ke beberapa negara, kata Sugito. Per 28 Februari 2023, Imigrasi Bandara Ngurah Rai telah menerapkan VOA untuk 89 negara.

Di sisi lain, lanjut dia, beberapa upaya penertiban terkait pelanggaran turis asing juga dilakukan. Sugito menambahkan, upaya tersebut juga didukung oleh masyarakat, dengan masing-masing desa memiliki sistem pemantauan untuk melaporkan setiap kejadian penting yang melibatkan orang asing.

Ketua GIPI Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengungkapkan, saat ini merupakan off season terbaik pariwisata di Bali sejak 2019, karena tingkat okupansi hotel bisa mencapai lebih dari 60% dari Januari 2023 hingga Maret 2023.

Ida Bagus Agung berpendapat bahwa tren perkembangan pariwisata di Bali dapat mengarah pada wisata kesehatan, pariwisata hijau, pariwisata berkelanjutan Saat tujuan berkembang, pengembara digital beradaptasi Bekerja di Mana Saja dan Tren untuk Rapat, Insentif, Konferensi, dan Pameran (mouse).

Menurut Ida Bagus Agung, banyak arah pengembangan pariwisata yang akan segera direalisasikan. Ia berharap pada tahun 2025 industri pariwisata Bali fokus mengembangkan MICE karena dinilai efektif meningkatkan pendapatan, jumlah wisatawan, serta mendorong tumbuhnya industri kreatif dan UMKM.

I Putu Anom, seorang guru besar pariwisata di Universitas Udayana di Bali, berharap dapat mencapai semua tujuan pertumbuhan industri pariwisata. Karena masyarakat Bali sangat bergantung pada kegiatan industri pariwisata.

Menurut I Putu Anom, untuk menindak wisman yang melanggar berbagai aturan, jangan lupa menindak pendatang yang overstay dan bekerja di Bali.

Sebab, kata dia, saat ini ada indikasi para pendatang di Bali sudah tinggal di kos-kosan dan rumah-rumah penduduk. Terkait para pendatang yang melanggar sejumlah aturan ketertiban umum, I Putu Anom menghimbau warga sekitar untuk juga memberi contoh dan menaati sejumlah aturan yang berlaku di wilayahnya.

Ia menegaskan, pemerintah harus bergerak lebih cepat untuk melacak beberapa pelanggaran yang terjadi agar bisa segera ditindak.

Dalam kesempatan yang sama, pelaku komersial Niluh Djelantik mengungkapkan, ketidakberesan turis asing di Bali sebenarnya merupakan masalah yang sudah berlangsung lama. Mulai dari turis yang melanggar larangan izin tinggal hingga bekerja secara ilegal di Bali, kata Niluh, sering ditemuinya.

Niluh menyarankan pembuatan buku panduan untuk menginformasikan pendatang baru ke Indonesia (termasuk Bali) tentang beberapa peraturan yang harus diikuti untuk meningkatkan pemahaman wisatawan asing yang datang ke Indonesia.

Di akhir diskusi, jurnalis senior Saur Hutabarat berargumen bahwa untuk mengatasi beberapa pelanggaran yang dilakukan turis asing di Bali, kita harus bisa menegakkan aturan dengan ramah tapi tegas. Menurut Saur, penegakan tegas berupa deportasi bagi mereka yang melanggar hukum yang berlaku merupakan langkah yang tepat.

Di luar itu, tambah Saur, idenya adalah menerbitkan buku putih yang memuat lakukan dan jangan lakukan Hal ini mudah dipahami oleh pendatang baru dan merupakan langkah yang baik untuk mengurangi pelanggaran yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

(WHS)