Jakarta: Baterai menjadi salah satu bagian penting dalam kendaraan listrik yang bertugas menyimpan daya. Pemerintah pun berharap ada standarisasi baterai, khususnya dari segi ukuran, untuk mempermudah pihak pabrikan dan masyarakat dalam mengadopsi motor listrik.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan pihaknya telah mendapatkan komitmen sejumlah perusahaan produsen motor listrik dan baterai motor listrik yang siap melakukan standardisasi baterai.
“Dengan ada standardisasi baterai listrik, misalnya standar dimensi bendanya itu, kita berharap ada banyak investor yang mau investasi di baterai listrik. Kemudian dari sisi konsumennya, konsumennya lebih mudah untuk melakukan swap atau shifting,” kata Febri dikutip dari Antara.
Standarisasi akan Mempermudah Masyarakat
Febri mengungkapkan standardisasi akan mempermudah konsumen karena komponen baterai motor listrik seragam sehingga lebih mudah didapatkan di pasaran.
“Jadi kalau misalnya beli motor listrik A, dan kemudian ketika misalnya baterainya sudah aus, nah mereka bisa pakai baterai dari motor listrik yang lain karena sudah terstandardisasi. Itu artinya kalau sudah terstandardisasi artinya pasarnya lebih luas,” katanya.
Febri juga menyebut standardisasi baterai juga diharapkan mendorong pelaku industri baterai di dalam negeri ikut berkembang. “Kalau terstandardisasi nanti banyak yang mau produksi. Jadi baterainya standar, mereknya macam-macam,” katanya.
Infrastruktur Motor Listrik masih Terbatas
Selain pola pikir masyarakat dan standardisasi baterai, Febri mengatakan masalah lain minimnya minat masyarakat beralih ke kendaraan listrik adalah ekosistem termasuk lokasi pengisian ulang yang masih terbatas, dan keberadaan bengkel atau fasilitas layanan perbaikan kendaraan listrik.
“Kita kan kalau banyak yang pakai rasanya pingin ikutan juga ya. Kalau dari sisi produksi, kita bisa banyak, masalahnya adalah di permintaan masyarakat yang perlu digenjot,” katanya.
Oleh karena itu, Febri meminta industri untuk lebih intensif memasarkan produk kendaraan listrik yang mereka produksi. Ia menyebut pemerintah sebagai regulator telah memberikan insentif dan bantuan yang cukup besar.
“Kita harap sosialisasi dilakukan produsen motor, kan mereka punya iklan, mereka harus lebih gencar. Kami sudah berikan subsidi Rp7 juta itu kan sudah iklan gratis, tinggal produsennya. Mereka harus sampaikan keunggulan motor listrik sehingga masyarakat tertarik,” imbuhnya.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan pihaknya telah mendapatkan komitmen sejumlah perusahaan produsen motor listrik dan baterai motor listrik yang siap melakukan standardisasi baterai.
“Dengan ada standardisasi baterai listrik, misalnya standar dimensi bendanya itu, kita berharap ada banyak investor yang mau investasi di baterai listrik. Kemudian dari sisi konsumennya, konsumennya lebih mudah untuk melakukan swap atau shifting,” kata Febri dikutip dari Antara.
Contents
Standarisasi akan Mempermudah Masyarakat
Febri mengungkapkan standardisasi akan mempermudah konsumen karena komponen baterai motor listrik seragam sehingga lebih mudah didapatkan di pasaran.
“Jadi kalau misalnya beli motor listrik A, dan kemudian ketika misalnya baterainya sudah aus, nah mereka bisa pakai baterai dari motor listrik yang lain karena sudah terstandardisasi. Itu artinya kalau sudah terstandardisasi artinya pasarnya lebih luas,” katanya.
Febri juga menyebut standardisasi baterai juga diharapkan mendorong pelaku industri baterai di dalam negeri ikut berkembang. “Kalau terstandardisasi nanti banyak yang mau produksi. Jadi baterainya standar, mereknya macam-macam,” katanya.
Infrastruktur Motor Listrik masih Terbatas
Selain pola pikir masyarakat dan standardisasi baterai, Febri mengatakan masalah lain minimnya minat masyarakat beralih ke kendaraan listrik adalah ekosistem termasuk lokasi pengisian ulang yang masih terbatas, dan keberadaan bengkel atau fasilitas layanan perbaikan kendaraan listrik.
“Kita kan kalau banyak yang pakai rasanya pingin ikutan juga ya. Kalau dari sisi produksi, kita bisa banyak, masalahnya adalah di permintaan masyarakat yang perlu digenjot,” katanya.
Oleh karena itu, Febri meminta industri untuk lebih intensif memasarkan produk kendaraan listrik yang mereka produksi. Ia menyebut pemerintah sebagai regulator telah memberikan insentif dan bantuan yang cukup besar.
“Kita harap sosialisasi dilakukan produsen motor, kan mereka punya iklan, mereka harus lebih gencar. Kami sudah berikan subsidi Rp7 juta itu kan sudah iklan gratis, tinggal produsennya. Mereka harus sampaikan keunggulan motor listrik sehingga masyarakat tertarik,” imbuhnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
(UDA)
Berita Kesehatan Terkini Hari ini
Berita Kesehatan
bpjs kesehatan
kesehatan
poster kesehatan
cek bpjs kesehatan
call center bpjs kesehatan
edabu bpjs kesehatan
protokol kesehatan
dinas kesehatan
iuran bpjs kesehatan
kesehatan mental
cek bpjs kesehatan dengan nik
kondisi kesehatan mental
cara cek bpjs kesehatan
tes kesehatan mental
cara daftar bpjs kesehatan
menteri kesehatan
kantor bpjs kesehatan terdekat
daftar bpjs kesehatan online
asuransi kesehatan
alat kesehatan
kartu bpjs kesehatan
toko alat kesehatan terdekat
kementerian kesehatan
daftar bpjs kesehatan
cara cek bpjs kesehatan di hp
contoh poster kesehatan
bpjs kesehatan login
logo kesehatan
cek tagihan bpjs kesehatan
kesehatan masyarakat
kantor bpjs kesehatan
toko alat kesehatan
pusat kesehatan masyarakat
cek iuran bpjs kesehatan
makanan yang lezat namun dapat membahayakan kesehatan hukumnya adalah
login bpjs kesehatan
poster tentang kesehatan
gambar poster kesehatan
cara membuat bpjs kesehatan
bpjs kesehatan online
hari kesehatan nasional
cek bpjs kesehatan online
antrian online bpjs kesehatan
pcare bpjs kesehatan
kalung kesehatan
lpse kesehatan
hari kesehatan mental sedunia
pantun kesehatan
cara cek bpjs kesehatan aktif atau tidak
artikel tentang kesehatan