Proporsi tertutup atau terbuka yang bagus?Ini kata Perludem | Dr. Borat

Jakarta: Tidak ada sistem pemilu yang ideal, menurut Hero M. Pratama, peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem). Sebaliknya, sistem pemilu yang relevan adalah seperangkat alat yang dapat diadaptasi dan disesuaikan dengan kebutuhan suatu negara.

Salah satu keuntungannya, tegas Heroic, adalah meningkatnya kohesi representasi politik antara pemilih dan kandidatnya, sejalan dengan tujuan negara terbuka tertentu.

“Karena kita memilih nama caleg secara langsung, harapannya kedekatan antara pemilih dengan caleg akan meningkatkan kedekatan.Meningkatkan kelembagaan antar parpol, dalam hal ini kedekatan dengan pemilih, dasarnya adalah bukan lagi individualistis tapi institusional seksual,” kata Heroik saat siaran langsung dari Pusat Masyarakat Digital dan Perludem, Selasa, 18 April 2023.

Menghadapi Pemilu 2024 diatur dengan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 dan dijadikan patokan. Setiap sistem, baik terbuka maupun tertutup, memiliki kelebihan dan kekurangan, ujarnya.

“Sampai dengan tahun 2024 UU Pemilu belum diamandemen. Pemilu sudah menerapkan sistem proporsional terbuka untuk menentukan calon terpilih berdasarkan suara terbanyak, berbeda dengan tahun 2004 dan 2009. Ada ketentuan bahwa calon terpilih ditetapkan oleh suara terbanyak harus Melebihi itu,” jelasnya.

Sementara itu, jika menganut sistem proporsional tertutup, desain surat suara hanya akan berlogo partai politik. Artinya, saat mencoblos nanti, Anda cukup tap tanda partai tanpa tahu siapa calonnya.

“Kita juga pernah melakukan pemilukada tertutup pada pemilu Orde Baru, tapi baru pertama kali pada pemilu 2009. Padahal, UU Pemilu 2004 sudah mulai mengatur agar desain surat bisa mencantumkan nama calon legislator, Tapi itu tidak profesional, itu murni publik,” kata Heroik.

Daripada meributkan sistem proporsional terbuka atau tertutup, lebih baik konstruksi organisasi partai diperbaiki. Caranya, kata dia, mendorong partai lebih demokratis dalam perekrutan.

Jangan lupa untuk mengikuti memperbarui dan berita lainnya mengikuti akun Google News Medcom.id.

(AGA)