Kudus: Keberadaan bangunan sabo dam yang berada di sepanjang aliran Sungai menuju Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, menjadi solusi jangka menengah untuk penanggulangan bencana banjir bandang di Desa Wonosoco.
“Dari rencana pembangunan lima buah sabo dam, untuk saat ini memang baru ada tiga buah yang menjadi salah satu solusi jangka menengah untuk menanggulangi banjir bandang di Desa Wonosoco,” kata Penjabat Bupati Kudus, Bergas, di Kudus, Jumat, 1 Desember 2023.
Hanya saja Bergas menjelaskan keberadaan sabo dam yang sudah terbangun saat ini, perlu ada upaya pemeliharaan dari sedimentasi. Ketika sedimentasinya sudah tinggi, maka perlu dibersihkan dengan gotong-royong dan semangat desa.
Ketika bangunan sabo dam selesai dibangun, efektivitasnya diperkirakan hanya berlaku antara satu hingga dua musim penghujan, selanjutnya perlu ada perawatan berkala agar bisa berfungsi maksimal.
“Jika sedimentasinya tidak pernah diatasi, maka sabo dam tersebut juga rata dengan dasar sungai sehingga fungsi mencegah air mengalir deras saat musim hujan tidak bisa maksimal,” jelasnya.
Air hujan yang mengalir hingga ke Desa Wonosoco, kata dia, memang dari kawasan Pegunungan Kendeng yang berada di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kudus, Grobogan dan Pati.
Sementara hasil pantauan lewat udara, di pegunungan yang masuk wilayah tetangga memang gundul, sehingga menjadi permasalahan ketika turun hujan air langsung turun ke bawah tanpa ada penahan karena tidak ada pohon penghijauannya. Sedangkan sabo dam yang seharusnya bisa mereduksi banjir juga mengalami sedimentasi.
“Untuk itulah, kami mengajak masyarakat di Desa Wonosoco untuk bersama-sama melakukan normalisasi sabo dam dari sedimentasi yang semakin parah, agar banjir bandang di Desa Wonosoco tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Hasil laporan dari BPBD Kudus, Desa Wonosoco mengalami banjir bandang dua kali, yakni pada Jumat malam, 24 November 2023 dan Sabtu, 25 November 2023.
Selain mengandalkan sabo dam, solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir bandang di Desa Wonosoco yang hampir setiap tahun terjadi adalah dengan penanaman pohon. Sedangkan di kawasan Desa Wonosoco sendiri sudah ada upaya penghijauan, namun di kabupaten tetangga belum ada kesadaran masyarakat untuk melakukan hal serupa.
“Dari rencana pembangunan lima buah sabo dam, untuk saat ini memang baru ada tiga buah yang menjadi salah satu solusi jangka menengah untuk menanggulangi banjir bandang di Desa Wonosoco,” kata Penjabat Bupati Kudus, Bergas, di Kudus, Jumat, 1 Desember 2023.
Hanya saja Bergas menjelaskan keberadaan sabo dam yang sudah terbangun saat ini, perlu ada upaya pemeliharaan dari sedimentasi. Ketika sedimentasinya sudah tinggi, maka perlu dibersihkan dengan gotong-royong dan semangat desa.
Ketika bangunan sabo dam selesai dibangun, efektivitasnya diperkirakan hanya berlaku antara satu hingga dua musim penghujan, selanjutnya perlu ada perawatan berkala agar bisa berfungsi maksimal.
“Jika sedimentasinya tidak pernah diatasi, maka sabo dam tersebut juga rata dengan dasar sungai sehingga fungsi mencegah air mengalir deras saat musim hujan tidak bisa maksimal,” jelasnya.
Air hujan yang mengalir hingga ke Desa Wonosoco, kata dia, memang dari kawasan Pegunungan Kendeng yang berada di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kudus, Grobogan dan Pati.
Sementara hasil pantauan lewat udara, di pegunungan yang masuk wilayah tetangga memang gundul, sehingga menjadi permasalahan ketika turun hujan air langsung turun ke bawah tanpa ada penahan karena tidak ada pohon penghijauannya. Sedangkan sabo dam yang seharusnya bisa mereduksi banjir juga mengalami sedimentasi.
“Untuk itulah, kami mengajak masyarakat di Desa Wonosoco untuk bersama-sama melakukan normalisasi sabo dam dari sedimentasi yang semakin parah, agar banjir bandang di Desa Wonosoco tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Hasil laporan dari BPBD Kudus, Desa Wonosoco mengalami banjir bandang dua kali, yakni pada Jumat malam, 24 November 2023 dan Sabtu, 25 November 2023.
Selain mengandalkan sabo dam, solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir bandang di Desa Wonosoco yang hampir setiap tahun terjadi adalah dengan penanaman pohon. Sedangkan di kawasan Desa Wonosoco sendiri sudah ada upaya penghijauan, namun di kabupaten tetangga belum ada kesadaran masyarakat untuk melakukan hal serupa.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
(DEN)
Berita Kesehatan Terkini Hari ini
Berita Kesehatan
bpjs kesehatan
kesehatan
poster kesehatan
cek bpjs kesehatan
call center bpjs kesehatan
edabu bpjs kesehatan
protokol kesehatan
dinas kesehatan
iuran bpjs kesehatan
kesehatan mental
cek bpjs kesehatan dengan nik
kondisi kesehatan mental
cara cek bpjs kesehatan
tes kesehatan mental
cara daftar bpjs kesehatan
menteri kesehatan
kantor bpjs kesehatan terdekat
daftar bpjs kesehatan online
asuransi kesehatan
alat kesehatan
kartu bpjs kesehatan
toko alat kesehatan terdekat
kementerian kesehatan
daftar bpjs kesehatan
cara cek bpjs kesehatan di hp
contoh poster kesehatan
bpjs kesehatan login
logo kesehatan
cek tagihan bpjs kesehatan
kesehatan masyarakat
kantor bpjs kesehatan
toko alat kesehatan
pusat kesehatan masyarakat
cek iuran bpjs kesehatan
makanan yang lezat namun dapat membahayakan kesehatan hukumnya adalah
login bpjs kesehatan
poster tentang kesehatan
gambar poster kesehatan
cara membuat bpjs kesehatan
bpjs kesehatan online
hari kesehatan nasional
cek bpjs kesehatan online
antrian online bpjs kesehatan
pcare bpjs kesehatan
kalung kesehatan
lpse kesehatan
hari kesehatan mental sedunia
pantun kesehatan
cara cek bpjs kesehatan aktif atau tidak
artikel tentang kesehatan