Jakarta, 15 April 2023
Sistem kesehatan Indonesia lebih fokus pada pencegahan daripada pengobatan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjamin pendanaan gratis untuk skrining 14 penyakit di Puskesmas.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Dr. Mohammad Syahril mengatakan upaya pencegahan atau promosi lebih penting dan strategi yang lebih mudah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Upaya preventif ini dilakukan dengan kesadaran dan konsistensi di masyarakat untuk menjaga hidup bersih dan sehat.
“Mencegah jauh lebih efektif dalam menjaga kesehatan daripada mengobati penyakit. Mencegah lebih baik daripada mengobati dalam menjaga kesehatan,” Syahril di Jakarta, Rabu (12/4).
Kementerian Kesehatan membantu masyarakat dalam pencegahan penyakit melalui pemeriksaan kesehatan. Dalam hal ini Kemenkes menjamin pembiayaan gratis untuk 14 penyakit antara lain: Skrining Diabetes, Tekanan Darah Tinggi, Stroke, Penyakit Jantung, Kanker Serviks, Kanker Payudara, Tuberkulosis, Anemia, Kanker Paru, Kanker Usus Besar, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) ), talasemia, hipotiroidisme kongenital, dan skrining hepatitis.
Situasi ini mengkhawatirkan beberapa pihak karena banyak penyakit yang sebenarnya dapat dicegah sering terjadi di berbagai negara. Studi ASEAN Cost of Oncology (ACTION) menemukan bahwa hampir 50% pasien kanker mengalami kebangkrutan atau masalah keuangan 12 bulan setelah pengobatan.
Selain itu, angka Bank Dunia menunjukkan bahwa total pengeluaran di Indonesia mencapai 34,76% – jauh di atas 20% yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan dengan dukungan asuransi, beban biaya pengobatan yang tidak direncanakan tetap menjadi tantangan.
Dr Syahril menilai mendorong upaya optimalisasi pemberian layanan preventif tidaklah mudah. Saat ini, hanya 33% penduduk Indonesia yang diskrining untuk PTM. Sebanyak 70% pasien kanker di Indonesia memulai pengobatan pada stadium lanjut.
“Hal ini mengurangi risiko keberhasilan pengobatan dan menurunkan kualitas kesehatan masyarakat,” kata Dr. Syahril.
Ia melanjutkan, melalui kampanye skrining kesehatan Puskesmas, Indonesia dapat mengurangi beban biaya pengobatan. Data BPJS kesehatan tahun 2022 menunjukkan biaya pembiayaan PTM mencapai Rp. 24,1 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp. 17,9 triliun.
“Kami menghimbau setiap orang untuk rutin melakukan screening di Puskesmas untuk mencegah penyakit. Kami juga berharap kesadaran masyarakat akan pencegahan semakin meningkat dan masyarakat lebih memperhatikan kesehatan.” Syahril.
Pesan tersebut disiarkan oleh Badan Komunikasi dan Layanan Kemanusiaan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut hubungi nomor hotline Halo Kemenkes 1500-567, SMS 081281562620 dan email contact@kemkes.go.id (D2).
sekretaris komunikasi dan layanan publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid
Berita Kesehatan Terkini Hari ini
Berita Kesehatan
bpjs kesehatan
kesehatan
poster kesehatan
cek bpjs kesehatan
call center bpjs kesehatan
edabu bpjs kesehatan
protokol kesehatan
dinas kesehatan
iuran bpjs kesehatan
kesehatan mental
cek bpjs kesehatan dengan nik
kondisi kesehatan mental
cara cek bpjs kesehatan
tes kesehatan mental
cara daftar bpjs kesehatan
menteri kesehatan
kantor bpjs kesehatan terdekat
daftar bpjs kesehatan online
asuransi kesehatan
alat kesehatan
kartu bpjs kesehatan
toko alat kesehatan terdekat
kementerian kesehatan
daftar bpjs kesehatan
cara cek bpjs kesehatan di hp
contoh poster kesehatan
bpjs kesehatan login
logo kesehatan
cek tagihan bpjs kesehatan
kesehatan masyarakat
kantor bpjs kesehatan
toko alat kesehatan
pusat kesehatan masyarakat
cek iuran bpjs kesehatan
makanan yang lezat namun dapat membahayakan kesehatan hukumnya adalah
login bpjs kesehatan
poster tentang kesehatan
gambar poster kesehatan
cara membuat bpjs kesehatan
bpjs kesehatan online
hari kesehatan nasional
cek bpjs kesehatan online
antrian online bpjs kesehatan
pcare bpjs kesehatan
kalung kesehatan
lpse kesehatan
hari kesehatan mental sedunia
pantun kesehatan
cara cek bpjs kesehatan aktif atau tidak
artikel tentang kesehatan