2 Absen, Polisi Akan Jemput Paksa Dito Mahendra | Dr. Borat

Jakarta: Polri menyatakan akan mencopot paksa Dito Mahendra untuk dimintai keterangan jika memiliki senjata api secara ilegal. Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, opsi itu muncul setelah Dito dua kali gagal dalam ujian.

Pada Kamis, 6 April 2023, Djuhandani, setelah dikonfirmasi mengatakan, “Yang bersangkutan tidak hadir atau tidak menghadiri somasi kedua kami. Tentu kami akan mengambil langkah karena penyidik ​​akan memerintahkan untuk mendatangkan.”

Namun Djuhandani tidak merinci kapan penjemputan wajib dilakukan. Djuhandani juga membantah klaim Dito Mahendra bahwa senjata tersebut memiliki surat atau terdaftar di Kodam IV Diponegoro Jawa Tengah.

“Kami telah memastikan bahwa hal itu tidak benar dan Bareskrim tidak pernah menerima surat dari Kodim IV Diponegoro yang menyatakan bahwa senjata tersebut milik Klub Tembak Kodim Diponegoro,” ujarnya.

Sebelumnya, polisi mengatakan senjata api yang terlibat dalam tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dito Mahendra tidak memiliki izin. Djuhandani mengatakan, kejadian bermula saat penyidik ​​KPK menggeledah kediaman Dito di Jalan Erlangga V No. 20, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Berbagai jenis senjata api, senapan angin, benda tajam, dokumen senjata api, magasin, amunisi dan aksesoris senjata api ditemukan dalam satu ruangan,” kata Juhandani.

Djuhandani menjelaskan, pihaknya masih mendalami sumber senjata tersebut. Penyidikan tersebut berdasarkan laporan polisi nomor: LP/A/1/III/2023/Dit Tipidum Bareskrim. Tanggalnya 24 Maret 2023.

Dalam laporan Model A, Dito disebut sebagai Terlapor. Dia dilaporkan berdasarkan Pasal 1(1) UU. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api.

Jangan lupa untuk mengikuti memperbarui dan berita lainnya mengikuti Akun Google News Medcom.id..

(AGA)