Aktivitas Semeru masih didominasi gempa eksplosif | Dr. Borat

Lumajang: Aktivitas Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter (mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terus didominasi gempa eksplosif harian.

Petugas Pengamatan Gunung Semeru Liswanto mengatakan, pantauan seismik aktivitas Gunung Semeru pada Sabtu pukul 00.00-06.00 WIB tercatat 18 erupsi dengan amplitudo 13-22 mm dan durasi 60-120 detik.

Dikatakannya pada Sabtu, 15 April 2023: “Selain itu, 3 gempa hembusan dengan amplitudo 3-6 mm dan durasi 40-50 detik, dua gempa harmonik dan dua gempa tektonik jarak jauh.”

Ia melanjutkan, dari segi pengamatan secara visual, Gunung Semeru terlihat jelas, tidak terpantau asap kawah, cuaca cerah dan angin utara lemah, serta status Gunung Semeru masih level 3 atau awas. .

Sementara itu, pantauan aktivitas Gunung Semeru pada pukul 06.00-12.00 WIB tercatat 18 kali gempa erupsi dengan magnitudo 13-22 mm, satu gempa hembusan dengan magnitudo 5 mm, dan tiga gempa struktur jauh.

Kemudian, pada pukul 12.00-18.00 WIB, kegempaan Semeru tercatat 21 gempa erupsi dengan amplitudo 10-20 mm, 4 gempa hembusan dan 1 gempa tektonik jauh.

Gempa eksplosif juga terjadi pada Jumat, 14 April 2023, dengan periode pukul 00.00-24.00 WIB terjadi sebanyak 84 kali dengan amplitudo 10-22 mm dan durasi gempa 50-190 detik.

Gunung Semeru tetap berstatus waspada level III atau waspada dan oleh karena itu masyarakat diimbau untuk mengikuti anjuran dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geohazard (PVMBG).

Ia menjelaskan, masyarakat dilarang beraktivitas di tenggara Besuk Kobokan, 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter di sepanjang tepi (batas sungai) Besuk Kobokan, karena kemungkinan akan terpengaruh oleh sebaran awan panas dan aliran lahar jarak jauh 17 kilometer dari puncak.

“Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari Kawah/Puncak Semeru karena rawan pelemparan batu (lampu pijar),” ujarnya.

Selain itu, masyarakat diimbau mewaspadai kemungkinan terjadinya awan panas (APG), guguran lahar dan lahar sepanjang sungai/lembah yang meletus di puncak Gunung Semeru.

“Khususnya, mungkin ada lahar di sungai-sungai kecil sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat, serta di anak sungai Besuk Kobokan,” tambahnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

(Melbourne)