Amnesti: Kebebasan pers global menurun | Dr. Borat

Jakarta: Kebebasan pers global saat ini sedang mengalami kemunduran, menurut Usman Hamid, direktur eksekutif Amnesty International Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di negara demokrasi Indonesia.

“Kebebasan sipil memang sedang mengalami penurunan di seluruh dunia. Termasuk kebebasan pers yang sedang menurun. Tidak terkecuali Indonesia, fenomena global menurunnya kebebasan,” kata Usman kepada media IndonesiaRabu, 3 Mei 2023.

Usman mengatakan penurunan kebebasan pers tidak dapat dipisahkan dari peran rezim yang berkuasa. Padahal, pers yang bebas adalah salah satu unsur demokrasi dan harus dilindungi oleh elit politik.

“Sebagian besar alasannya datang dari atas, para elit yang kurang komitmen terhadap kebebasan pers dan demokrasi. Oleh karena itu, upaya yang lebih serius harus dilakukan untuk menjaga institusi demokrasi, yaitu menjamin kebebasan pers,” katanya.

Usman menggemakan pernyataan Sekjen PBB Guterres bahwa nasib kebebasan pers tidak menentu. Hal ini tergambar dalam berbagai kejadian di berbagai negara.

“Jurnalis dan media terus diserang dan diancam, terutama ketika meliput isu-isu sensitif atau isu terkait korupsi, HAM, dan kebijakan pemerintah,” ujarnya.

Bahkan di Indonesia, upaya menekan media kritis terus dilakukan. Di era teknologi informasi saat ini, serangan digital terhadap media massa semakin banyak terjadi sebagai respon terhadap berita-berita kritis. Hal itu diungkapkan Komite Keamanan Jurnalis.

“Contohnya serangan digital terhadap website proyek Multatuli pada Maret tahun lalu, serangan itu bertujuan untuk meredam kritik terhadap pihak yang dikritik, serta merusak kebebasan pers yang independensinya dijamin dalam Undang-Undang. Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” kata Usman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya, follow akun google news Medcom.id

(AGA)