JAKARTA: Pengamat politik Adi Prayitno mendorong DPR membentuk panitia khusus (Pansus) untuk mengusut transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan. Adi menilai penting dibentuk pansus untuk memberikan kepastian kepada masyarakat.
“DPR harus membentuk pansus untuk mengusut apakah benar informasi terkait transaksi mencurigakan Rp 349 lakh crore,” kata Adhi saat dihubungi, Jumat, 31 Maret 2023.
Adi menilai masyarakat membutuhkan informasi secara langsung. Misalnya, apakah transaksi mencurigakan memang pertanda korupsi.
Apa pendapat Anda tentang artikel ini?
“Penting untuk memberikan kepastian kepada masyarakat yang sedang bertanya-tanya saat ini,” kata Adi.
Ia pun mendorong agar Republik Demokratik segera menggelar pertemuan antara Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ini penting untuk mengklarifikasi argumen mereka terkait transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun itu.
“Seperti pamer keperawanan dan kelemahan internal di antara menteri-menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi), seolah dua menteri ini tidak bisa bertemu, tidak bisa berbaur satu sama lain,” kata Adi.
Adhi mengatakan penting bagi kedua menteri untuk duduk bersama dan menjelaskan semuanya. Adi mendorong Partai Demokrat menggelar rapat kerja kedua menteri.
“Ini harus diselesaikan di meja dialog, bahkan DPR perlu bertemu dengan kedua menteri sekaligus untuk membersihkanr, keduanya dapat bersaing dengan data dan melawan satu sama lain,” katanya.
Adi mengatakan, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menggelar rapat kabinet dengan Presiden Jokowi. Pertemuan keduanya diyakini akan mengakhiri perdebatan triliunan transaksi yang meragukan.
“Memalukan kalau (pendapat) dilihat publik, seolah-olah para menteri tidak rukun, tidak saling bicara, tidak ada kesamaan,” ujarnya.
Mahfud dan Sri Mulyani berselisih paham terkait informasi transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sri Mulyani sempat menjelaskan transaksi mencurigakan yang melibatkan pegawai Kementerian Keuangan hanya sebesar Rp 3,3 triliun, sedangkan Mahfud menyebut angkanya mencapai Rp 35 triliun. Beberapa waktu lalu, para menteri menyampaikan pernyataan tersebut dalam rapat kerja bersama dengan Republik Demokratik Rakyat Korea.
Jangan lupa untuk mengikuti memperbarui dan berita lainnya mengikuti akun berita Google Medcom.id.
(AGA)
Berita Kesehatan Terkini Hari ini
Berita Kesehatan
bpjs kesehatan
kesehatan
poster kesehatan
cek bpjs kesehatan
call center bpjs kesehatan
edabu bpjs kesehatan
protokol kesehatan
dinas kesehatan
iuran bpjs kesehatan
kesehatan mental
cek bpjs kesehatan dengan nik
kondisi kesehatan mental
cara cek bpjs kesehatan
tes kesehatan mental
cara daftar bpjs kesehatan
menteri kesehatan
kantor bpjs kesehatan terdekat
daftar bpjs kesehatan online
asuransi kesehatan
alat kesehatan
kartu bpjs kesehatan
toko alat kesehatan terdekat
kementerian kesehatan
daftar bpjs kesehatan
cara cek bpjs kesehatan di hp
contoh poster kesehatan
bpjs kesehatan login
logo kesehatan
cek tagihan bpjs kesehatan
kesehatan masyarakat
kantor bpjs kesehatan
toko alat kesehatan
pusat kesehatan masyarakat
cek iuran bpjs kesehatan
makanan yang lezat namun dapat membahayakan kesehatan hukumnya adalah
login bpjs kesehatan
poster tentang kesehatan
gambar poster kesehatan
cara membuat bpjs kesehatan
bpjs kesehatan online
hari kesehatan nasional
cek bpjs kesehatan online
antrian online bpjs kesehatan
pcare bpjs kesehatan
kalung kesehatan
lpse kesehatan
hari kesehatan mental sedunia
pantun kesehatan
cara cek bpjs kesehatan aktif atau tidak
artikel tentang kesehatan