Gempa bermagnitudo 6,2 guncang pesisir barat Sumatera, tidak berpotensi tsunami | Dr. Borat

JAKARTA: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan tidak menutup kemungkinan tsunami dipicu oleh gempa tektonik bermagnitudo 6,2 yang melanda pesisir barat Sumatera, Bengkulu Utara, dan Bengkulu.

Daryono, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, mengatakan Sabtu malam, 15 April 2023: “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa tidak ada kemungkinan tsunami dari gempa ini.”

Gempa terjadi pada pukul 22.07.07 WIB lepas pantai pada koordinat 5,05 derajat Lintang Selatan dan 102,68 derajat Bujur Timur, 56 kilometer (km) timur laut Enggano, Bengkulu, dengan kedalaman 73 kilometer.

Menurut Daryono, gempa tersebut berkekuatan sedang dan disebabkan oleh subduksi lempeng Indo-Australia yang menghantam lempeng Eurasia.

“Hasil analisis mekanisme fokus menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme gerak ke atas,” jelasnya.

Guncangan gempa dirasakan di daerah Nambengkulu, Liwa, Kaur dan Manna dengan tingkat intensitas IV MMI (banyak yang merasakan getaran di dalam ruangan dan sebagian kecil merasakannya di luar ruangan).

Di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Enggano, Pagar Alam dan Pesisir Barat, gempa berkekuatan III MMI (getaran terasa di rumah-rumah seperti ada truk yang lewat).

Di Sekincau, Linggau, Kota Agung, Lahat, Kepahiang, Musi Rawas, Oku Selatan dan Bukit Kemuning, tingkat intensitasnya II MMI (Banyak orang yang merasakan getarannya).

BMKG mencatat hingga pukul 22.36 WIB belum ada tanda-tanda gempa susulan, kata Daryono. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak terpengaruh oleh pertanyaan yang tidak berdasar, dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

“Pastikan bangunan rumah tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran seismik yang dapat membahayakan stabilitas bangunan sebelum kembali ke rumah,” jelas Daryono.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

(Melbourne)