Kejanggalan kekayaan Rafael Alun terlihat dari LHKPN-nya | Dr. Borat

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, anomali kekayaan mantan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo bisa dilihat dari laporan harta kekayaan (LHKPN) kepala eksekutif negaranya. Statistik aneh yang dikumpulkan lembaga antikorupsi sejak 2011.

Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan kekayaan Rafael hanya Rp 21,5 miliar pada 2011. Saat itu menjabat sebagai Kepala Bagian Pemeriksaan, Penyidikan dan Pajak Kantor Wilayah IDGT di Jawa Timur.

“Lanjutkan tadi, saya hitung delapan tahun, naik sekitar 24 miliar rupiah,” kata Firli dalam conference call, Selasa, 4 April 2023.

Kekayaan Rafael naik dua kali lipat pada 2019 menjadi 44,8 miliar rupiah, kata Firli. Kemudian naik lagi menjadi Rp 55,65 miliar di tahun 2020.

“Jadi ini data yang kita punya tahun 2019, 2015, dan 2012, semuanya terlihat,” kata Firli.

Pelanggaran inilah yang menyebabkan dugaan suap Raphael ditangani dengan cepat. Karena kekayaan bersihnya meroket terlalu tinggi, yang tidak sesuai dengan citranya.

KPK menduga Rafael memanfaatkan PT Artha Mega Ekadhana (AME) untuk mengumpulkan uang tip. Perusahaan bergerak di bidang konsultan pajak.

Rafael merekomendasikan PT AME kepada wajib pajak yang berjuang. KPK menemukan bahwa perusahaan telah membayar honor sebesar $90.000.

Dalam kasus ini, KPK menggeledah rumah Rafael. Penyidik ​​menemukan beberapa barang mewah antara lain tas, dompet, ikat pinggang, jam tangan, perhiasan dan uang.

Perbuatan Rafael diduga melanggar Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Perubahan atas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Republik Indonesia menjadi Perubahan Undang-Undang Nomor 31 . 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Jangan lupa untuk mengikuti memperbarui dan berita lainnya mengikuti akun berita Google Nomor perangkat medis

(akhir)