Ketua DPW PAN Maluku Utara mundur setelah dicoret dari daftar Bacaleg DPR RI | Dr. Borat

Ternate: Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPW) Partai Otorisasi Nasional (PAN) Provinsi Maluku Utara (Maluku) Iskandar Idrus mengundurkan diri setelah namanya dicoret dari daftar caleg DPR-RI calon legislatif daerah pemilihan Maluku.

“Merupakan jabatan saya untuk mengumumkan secara pribadi pengunduran diri saya sebagai Ketua Umum Partai Progresif Demokrat Maluku Utara, DPW PAN, yang secara resmi telah saya sampaikan dalam bentuk surat pengunduran diri yang saya serahkan langsung kepada Zulkifli Hasan, Ketua Umum DPP PAN. pada Minggu (30 April) pukul 14.00 WIB di Kompleks Widya Candra, Jakarta,” katanya di kantor DPW PAN Maluku Utara di Ternate, Senin, 1 Mei 2023.

Iskandar Idrus secara resmi telah menyampaikan pengunduran dirinya kepada Ketua DPP Pan Zulkifli dalam bentuk surat pengunduran diri yang telah ditandatangani dan dilampiri meterai.

Ia menjelaskan, ada dua alasan memilih mengundurkan diri, yakni pertama, Ketum Zulkifli Hasan tidak masuk dalam tiga nama yang diakomodasi DPR RI dalam daftar caleg pada Pemilu 2024, yakni mantan anggota DPD RI dua Abdurahman. Lahabato; mantan Bupati Halmahera Utara dua periode; dan Nita Budi Susanti, istri Mudaffar Sjah, (almarhum) Sultan Ternate ke-48.

Alasan kedua, nama Nita Budi Susanti masuk dalam daftar caleg DPR RI.

Menurut Iskandar, dikhawatirkan terjadi instabilitas politik, khususnya di Kota Ternate, karena Nitabdi Sushanti kerap menimbulkan pro dan kontra di lingkungan Kesultanan Ternate.

“Saya tidak bisa membayangkan, misalnya, kalau Nita Budi Susanti masih di sini, bisa mengguncang Ternate secara politik,” ujarnya.

Oleh karena itu, di bawah kepemimpinannya, ia tidak mau terlibat konflik atas keberadaan Kesultanan. Jadi daripada terus menjabat sebagai ketua DPW PAN di Maluku Utara, lebih baik memilih mundur.

Ia menjelaskan, setahun lalu ia dijanjikan akan maju dan mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif, namun kenyataannya tidak, dan meski hampir setahun konsolidasi intensif melalui media massa dan media sosial, tiba-tiba diumumkan tidak terdaftar sebagai Rival. dalam pemilihan legislatif DPR RI.

“Keputusan DPP bertentangan dengan apa yang disampaikan setahun lalu. Apalagi saya pribadi diminta turun ke akar rumput secara konsolidasi, lalu tiba-tiba dibatalkan secara sepihak, jadi saya kira keputusan ini akan melanggar prinsip saya, maka saya putuskan mengundurkan diri,” katanya.

Justru, kata dia, DPP memintanya kembali sebagai calon DPP provinsi. Padahal, menurutnya, menjadi anggota Republik Rakyat Demokratik Korea Provinsi Maluku Utara sebanyak dua kali sudah cukup untuk menopang kebangkitan politik, sehingga terus berkembang.

“Mungkin di sisa waktu saya akan memikirkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan saya juga akan fokus bekerja sebagai anggota DPP Maluku Utara,” ujar Iskandar Idrus.

Sedangkan untuk mengisi kekosongan ketua DPW PAN Malut, telah ditempatkan Sekretaris DPW PAN Malut Zamrud Wahab sebagai pelaksana sementara sementara Plt DPW PAN Malut diangkat dari DPP PAN.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

(Melbourne)