Kumpulkan 25% Rabat BLBI Baru, Kejar Terus Jangan Kabur! | Dr. Borat

JAKARTA: Kelompok Kerja Pemrosesan Klaim Nasional Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Pokja BLBI) menerima pengembalian dana sebesar Rp 28,53 triliun. Nilai tersebut termasuk mata uang aset yang disita dan dikuasai negara sebelum 25 Maret 2023.

Pencapaian ini setara dengan 25,83% dari target pengembalian dana BLBI sebesar Rp110 triliun. Rionald Silaban, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sekaligus Ketua Pokja BLBI mengungkapkan, nilai pengembalian terbesar yang diterima adalah aset sitaan atau agunan komoditas.

“Ini perkiraan berupa agunan yang disita dan aset lainnya sebesar Rp 13,7 triliun,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi Kesebelas DPR pada Selasa, 28 Maret 2023.

Selain menyita barang, Satgas juga mendapatkan nilai pengembalian BLBI dalam bentuk uang yang kemudian dimasukkan dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp 1,05 triliun.

Kemudian berupa penertiban aset properti senilai Rp 8,54 triliun, berupa penetapan status penggunaan (PSP) dan hibah kepada kementerian/lembaga atau pemerintah daerah senilai Rp 2,70 triliun, dan Rp 2,70 triliun senilai 2,49 triliun dalam bentuk non -penanaman modal negara (PMN) tunai.

terus mengejar debitur

Rionald memastikan satgas BLBI akan terus menagih dan melacak debitur dan debitur. Proses penyitaan, penguasaan, atau pengalihan aset akan terus berlanjut.

Ia mengatakan, langkah yang dapat dilakukan satgas BLBI tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Piutang Negara oleh Badan Piutang Negara.

“Kami akan dan telah membekukan aset debitur bahkan saham perusahaan yang terkait dengan debitur atau debitur.”

“Kami terus melakukan panggilan tagihan dan mencegah perjalanan internasional, dan kami akan terus melakukannya,” tambah Rionald.

*Jangan lupa nantikan terus update berita lainnya, follow akun Google News Medcom.id*

(HUS)