mendengarkan!Ini adalah pencegahan penyakit polio | Dr. Borat

Jakarta: Kasus polio dikonfirmasi dari hasil laboratorium sampel anak usia 4 tahun di Kabupaten Purwakarta. Ngabila Salama, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Pusat Pelayanan Kesehatan DKI Jakarta, mengatakan upaya pencegahan pertama adalah imunisasi.

“Mengingat masih adanya kasus positif polio di Indonesia, maka perlu dilakukan upaya pencegahan melalui deteksi kasus secara cepat dan peningkatan pencapaian imunisasi rutin,” kata Ngabila Salama dalam keterangan tertulis kepada Medcom.id, Jumat 2023. 7 April.

Imunisasi merupakan cara yang sangat efektif untuk mencegah penyebaran polio, terutama di daerah padat penduduk, kata Ngabila. Menurut data capaian imunisasi DKI Jakarta sendiri, dari tahun 2019 hingga 2022, kecuali pada masa pandemi tahun 2020, targetnya di atas 95%.

“Prinsip imunisasi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Mari kita lakukan imunisasi sekarang juga,” kata Ngabila.

Lebih lanjut Ngabila menjelaskan dua cara pencegahan polio dan cara mencegah polio cacat dan kematian.

Pencegahan Penyakit Polio

1. Lengkapi imunisasi polio 4 tetes pada 1, 2, 3, dan 4 bulan, dan imunisasi polio injeksi 2 kali pada 4 dan 9 bulan. Imunisasi gratis di posyandu, puskesmas dan pelayanan imunisasi yang bermitra dengan pemerintah.Sertifikat Imunisasi Anak juga dapat diunduh langsung di aplikasi Satusehat

2. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, terutama makanan dan minuman yang dimakan, serta menjaganya dari kotoran untuk memastikan kematangan yang sehat.Mencegah pencemaran lingkungan dengan buang air besar sembarangan

Mencegah kecacatan dan kematian akibat polio

Deteksi dini dan pengobatan kelemahan tiba-tiba pada tangan dan kaki pada anak di bawah usia 15 tahun tanpa insiden.

“Ini kami sebut kelumpuhan lembek akut. Kelemahan bisa terjadi pada salah satu ekstremitas, termasuk tangan kanan/kiri dan kaki kanan/kiri,” tulis Ngabila.

Hanya 2-5% kasus infeksi polio yang menunjukkan gejala, dan yang lainnya seringkali tanpa gejala, sehingga sulit untuk didiagnosis.Namun, jika tidak terdeteksi sejak dini, anak dengan gejala tersebut akan mengalami kecacatan atau kelumpuhan permanen

Bahkan meninggal karena kelumpuhan otot pernafasan, tambah Ngabila.

Jika mengalami gejala harap segera lapor ke RT atau RW dan ke puskesmas terdekat untuk pemeriksaan feses dan lainnya. Sebanyak 44 Puskesmas Jalan di DKI Jakarta buka 24 jam. Per 1 Januari 2023, Dinas Kesehatan DKI juga sedang melakukan pengkajian kasus rekam medis secara menyeluruh di seluruh rumah sakit Jakarta.

Jangan lupa untuk mengikuti memperbarui dan berita lainnya mengikuti akun Google Berita medcom.id

(MBM)