Ramadan dan Idul Fitri memicu tren transaksi digital, setujukah Anda? | Dr. Borat

Tren Ekonomi Digital

Tiola berharap dengan meningkatnya aktivitas ekonomi digital, akses infrastruktur internet akan merata sehingga penduduk di luar kota besar juga dapat merasakan kemudahan layanan digital.

Menurutnya, layanan digital tidak hanya membantu mendukung transaksi jual beli, tetapi juga berdampak besar di berbagai bidang kehidupan masyarakat seperti pembelajaran jarak jauh dan telemedicine.

“Pertumbuhan kegiatan ekonomi digital yang demikian pesat harus dibarengi dengan upaya yang sungguh-sungguh untuk mendukung keamanan dan pertumbuhan sektor tersebut, termasuk memperkecil kesenjangan akses TIK (kesenjangan digital) dan ketimpangan kemampuan digital,” ujarnya.

Hingga saat ini, ketimpangan akses teknologi informasi dan komunikasi serta kapabilitas digital menjadi hambatan dalam meningkatkan penetrasi ekonomi digital dan menciptakan peluang ekonomi bagi penduduk kota kecil yang tinggal jauh dari pusat ekonomi.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan bahwa 40 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN, atau sekitar $77 miliar (1.146 triliun rupiah), berasal dari Indonesia. Nilai ini diperkirakan akan berlipat ganda menjadi US$130 miliar (Rp 1934 triliun) pada tahun 2025 dan terus bertambah hingga mencapai sekitar US$360 miliar (Rp 5357 triliun) pada tahun 2030.

Jangan lupa untuk mengikuti memperbarui dan berita lainnya mengikuti Akun Google News Medcom.id

(ABD)