Bagus sekali!Perusahaan tambang Australia Eyes memenangkan kontrak senilai Rp 598,7 miliar | Dr. Borat

Jakarta: PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), telah mendapatkan kontrak baru dari BHP Billiton dan Mitsubishi Alliance (BMA) melalui anak usahanya di Australia BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia) Provision layanan Tambang ini ditambang oleh Saraji, tambang batu bara metalurgi yang terletak di Bowen Basin di Queensland tengah, Australia.

Kontrak BMA bernilai A$60 juta atau setara dengan Rp 598,7 miliar selama periode kontrak lebih dari 18 bulan dengan perkiraan rata-rata produksi tahunan sekitar 7 mbcm per tambang Saraki milik BMA. Tambang batu bara Saraji pertama kali dikembangkan pada tahun 1974 dan merupakan salah satu tambang terbesar di Australia dengan cadangan batu bara yang dapat dipulihkan. Kontrak tersebut juga mencakup opsi untuk memperpanjang selama 18 bulan tambahan.

Ronald Sutardja, Presiden Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk, mengatakan kerja sama dengan BMA diperluas untuk menyediakan jasa pertambangan di tambang Saraji. “Kami mengutamakan kepentingan klien kami dan kami percaya ini adalah dasar untuk hubungan jangka panjang kami dengan mitra utama kami,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin, 17 April 2023.

Dia mengatakan kontrak tersebut merupakan bukti komitmen Delta Dunia yang tak tergoyahkan untuk memperluas portofolio produk kami dan meningkatkan kegiatan penambangan batubara metalurgi kami.

“Kami bangga dapat memperkuat posisi kami sebagai pemimpin industri dan berharap dapat berkontribusi bagi kesuksesan pelanggan kami dan mendorong pertumbuhan bisnis kami,” tegasnya.

Pada tahun 2022, perusahaan telah berhasil mendiversifikasi portofolionya dengan memperluas bisnis pertambangan batubara metalurgi, yang menyumbang 13% dari pendapatan perusahaan, dengan 87% sisanya berasal dari pertambangan batubara termal.

Kurangi ketergantungan pada batubara termal

Kedepannya, perusahaan akan terus berupaya untuk lebih mendiversifikasi bisnisnya dengan fokus pada peningkatan kegiatan remediasi tambang dan pengembangan proyek infrastruktur di Indonesia. Selain itu, perseroan juga berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan terhadap batu bara termal, sehingga pada 2028 pendapatan grup dari batu bara termal akan kurang dari 50%.

Kontrak baru ini menegaskan kepemimpinan BUMA Australia di Bowen Basin. BUMA Australia saat ini menyediakan layanan pra-pengupasan dan penambangan batubara di tiga tambang BMA di Queensland: Blackwater, Goonyella Riverside, dan Saraji. Selain itu, BUMA Australia menyediakan jasa penambangan batubara di Broadmeadow East dan tambang Burton milik Bowen Coking Coal.

CEO BUMA Australia Colin Gilligan mengatakan dia bangga dengan hubungannya yang telah terjalin lama dengan BMA, produsen dan pemasok batu bara metalurgi lintas samudra terbesar di Australia, dan senang mendapatkan kontrak baru untuk Tambang Batu Bara Saraj ini. “Hal ini juga mencerminkan rekam jejak yang luas dari tim profesional BUMA Australia dalam memberikan layanan pertambangan yang aman, efisien dan konsisten untuk proyek pertambangan batubara BMA,” jelasnya.

Kinerja keuangan

Pembaharuan ini diharapkan dapat semakin memperkuat rekam jejak perusahaan dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. Pada tahun 2022, perusahaan akan mencapai pendapatan operasional sebesar US$1,554 miliar dan laba bersih sebesar US$29 juta, menciptakan kinerja keuangan terbaik dari seluruh perusahaan.

Pengupasan lapisan penutup akan mencapai 547 mbcm pada tahun 2022, meningkat 68% year-on-year. Produksi batu bara juga akan meningkat menjadi 87 juta ton pada 2022, meningkat 61% year-on-year. Perusahaan mengurangi hutang EBITDA bersihnya dari tiga pada tahun 2021 menjadi dua pada tahun 2022, dengan sekitar 60% dari hutang tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2026 atau setelahnya.

Jangan lupa untuk mengikuti memperbarui dan berita lainnya mengikuti Akun Google News Medcom.id.

(SAW)