BPBD meminta desa-desa di kawasan rawan erupsi Merapi memperbarui anggaran bencana | Dr. Borat

SLEMAN: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menyiagakan aparat desa di wilayah terdampak bencana (KRB) terkait erupsi Gunung Merapi untuk memperbarui anggaran darurat bencana. Padahal, beberapa desa di lereng Gunung Merapi sudah menganggarkan untuk situasi darurat bencana.

“Kami sudah berkoordinasi agar desa-desa di kawasan KRB menambah anggaran bencananya, tentunya sesuai dengan kemampuan desa tersebut,” kata Direktur Kedaruratan BPBD Kabupaten Sleman Bambang Kuntoro saat dihubungi, Sabtu, 18 Maret 2023.

Di Kecamatan Kankelingan terdapat Desa Graga Hajo, Kepu Hajo dan Umpur Hajo. Desa Wonokerto dan Donokerto terletak di Kecamatan Turi. Desa Hargobinangun dan Pakembinangun terletak di kecamatan Pakem.

Bambang mengatakan, sebagian dari tujuh desa yang masuk dalam kawasan KRB memang telah mendapatkan alokasi anggaran kontinjensi bencana. Namun, Bambang memandang perlu mengupdate situasi di lapangan dan mengaitkannya dengan anggaran desa.

“Pendidikan dan mitigasi bencana selama ini belum universal. Setidaknya dua hal itu masuk dalam anggaran,” ujarnya.

Kondisi lingkungan di lereng Gunung Merapi berubah setiap tahun, kata Bambang. Sebagai contoh, adanya kegiatan pertambangan tentu menimbulkan kondisi lingkungan dan sikap yang berbeda yang harus dianut.

Ia melanjutkan, dampak pertambangan harus diproyeksikan dengan penghijauan di bantaran sungai yang bermuara di puncak Gunung Merapi. Bambang menegaskan, pencegahan merupakan aspek penting yang terkadang terabaikan.

“Kita perlu terus memahami dunia, kalau tidak planet ini akan menua atau menjadi rapuh. Jadi lingkungan harus dijaga. Pasir yang dikeruk oleh kegiatan penambangan harus hijau,” ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

(Nur)